MODUL PELATIHAN
MENGATASI KECEMASAN PADA IBU HAMIL
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN PELATIHAN
MENGATASI KECEMASAN
PADA IBU HAMIL
Jam
|
Acara
|
Narasumber
|
Instruktur
|
Keterangan
|
13.00 - 14.00
14.00 – 15.00
15.00 – 16.00
16.00 – 18.00
18.00 – 19.00
19.00 – 20.00
20.00 – 05.00
|
Persiapan Pembukaan
Pembukaan
ISHOMA
Makan malam
Sessi 1 – Pengetahuan Seputar Kehamilan
Istirahat
|
|
|
Indoor
|
05.00 – 05.30
05.30 – 06.00
06.00 – 07.30
07.30 – 08.30
08.30 – 09.00
09.00 – 10.00
10.00 – 12.30
12.30 – 16.00
16.00 – 17.00
17.00 – 18.00
|
Jalan-Jalan Pagi
Istirahat Sejenak
Persiapan dan Makan Pagi
Sessi 2 – Teori & Praktek Senam Hamil dalam Mengatasi
Kecemasan Pada Ibu Hamil
Coffe Break
ISHOMA
Sharing Seputar Kehamilan & Selama Pelatihan
ISHOMA
Penutupan
Check Out
|
|
|
Outdoor
Indoor
Indoor
Indoor
Indoor
|
Waktu :
90 menit
Tujuan : Mengetahui pengetahuan tentang seputar
kehamilan
Peserta Pelatihan : 10 – 15 Orang
Metode :
Indoor, Ice Breaking Pembukaan, materi, Game, Sharing, dan Ice Breaking Penutup
Alat Bantu : 1. Papan Tulis atau White Board; 2.
Spidol; 3. Kertas A4; 4.
Bolpoint
Langkah-langkah :
1.
Persiapan
dan pembukaan (10 Menit)
·
Instruktur
mengkondisikan peserta dalam ruangan agar dapat mengikuti sesi pertama dengan
baik
·
Instruktur
membuka sesi pertama dengan salam dan tepuk tangan
·
Ice Breaking
pembukaan
·
Intruktur menyampaikan prolog materi dan
memperkenalkan para peserta dengan instruktur
2.
Materi (30
Menit)
·
Pemateri meminta para peserta untuk menyimak
apa yang akan disampaikan
·
Pemateri menyampaikan Materi sesi 1
·
Setelah materi selesai, pemeteri meminta
menuliskan hal-hal yang belum dimengerti untuk sharing
·
Peserta melakukan tanya jawab/diskusi dengan
pemateri
3.
Sharing (35
Menit)
·
Sharing dilakukan oleh peserta dan pemateri
untuk mengeluarkan unek-unek yang ingin disampaikan dan dilakukan secara face
to face agar tercipta kedekatan peserta dengan pemateri sehingga peserta
tidak ragu untuk konsultasi
·
Setiap peserta diberikan kesempatan untuk
mengeluarkan semua pertanyaan yang masih menggantung tentang seputar kehamilan
4.
Game (5
menit)
· Instruktur
memberikan penjelasan mengenai game yang akan dimainkan. Game yang akan
dimainkan adalah “Ibu yang baik”.
· Instruktur
memberi instruksi. Ibu hamil diminta untuk memejamkan mata, memegang perutnya
dan mengelusnya. Sembari membayangkan kelak menjadi ibu yang baik untuk anak
yang akan dilahirkannya dan membayangkan hal-hal positif yang akan terjadi
pasca melahirkan.
5.
Ice Breaking
Penutup (10 Menit)
·
Instruktur menyampaikan terima kasih kepada
peserta atas kesediaan dan antusiasnya dalam mengikuti materi & game sessi
I.
·
Materi sessi I ditutup dengan ice breaking
dan salam semangat.
MATERI SESI 1 “PENGETAHUAN SEPUTAR KEHAMILAN”
Kehamilan
merupakan masa yang ditunggu-tunggu
yang merupakan
kebahagiaan tiada tara dan kebanggaan bagi seorang ibu
Pengantar
Dalam sebuah
ikatan perkawinan selain bertujuan untuk mengikat suatu hubungan agar menuju
ikatan yang harmonis, pada dasarnya perkawinan itu sendiri bertujuan untuk
mencetak generasii penerus. Artinya dengan kata lain ikatan perkawinan
bertujuan untuk menghasilkan keturunan atau anak. Anak merupakan anugerah Tuhan
yang diberikan melalui rahim seorang wanita. Betapa bahagianya seorang ibu yang
menanti-menanti kehamilan. Kemudian saat itu tiba, saat dimana sang ibu
mengandung janin yang selama ini diinginkan.
Saat ibu
mengandung, banyak hal-hal yang harus dilakukan dan harus dihindari. Adapula
beberapa hal yang penting diketahui seorang ibu hamil, terutama bagi ibu yang
baru pertama kali mengandung. Dimana hal tersebut mungkin belum diketahui sang
ibu.
Untuk itulah penting diketahui oleh
seorang wanita umumnya, dan ibu hamil khususnya untuk mengetahui serba-serbi
seputar kehamilan.
Kehamilan
1. Pengertian
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan
janin intrauterin mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan
(Manuaba, 1998). Masa kehamilan di mulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya
kehamilan normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari
pertama haid terakhir. (Sarwono, 2002). Kehamilan merupakan suatu perubahan
dalam rangka melanjutkan keturunan yang terjadi secara alami, menghasilkan
janin yang tumbuh di dalam rahim ibu, dan selanjutnya dapat dijelaskan tingkat
pertumbuhan dan besarnya janin sesuai usia kehamilan, pada setiap dilakukan
pemeriksaan kahamilan (Muhimah dan Safe’I, 2010).
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa
kehamilan adalah peristiwa yang dimulai dari konsepsi (pembuahan) dan berakhir
dengan permulaan persalinan.
2. Tanda-Tanda Kehamilan
a. Tanda-tanda dugaan hamil
1) Amenorea (terlambat datang bulan)
a)
Mengetahui tanggal haid terakhir dengan perhitungan rumus Naegle dapat
ditentukan perkiraan persalinan.
b) Konsepsi
dan nidasi menyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel de Graaf dan ovulasi.
2) Nausea (enek/mual) dan emesis (muntah)
a) Pengaruh
ekstrogen dan progresteron terjadi pengeluaran asam lambung yang berlebihan.
b)
Umumnya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan, sering terjadi pada pagi
hari (morning sickness).
c) Dalam
batas yang fisiologisnkeadaan ini dapat diatasi.
d) Akibat
mual dan muntah nafsu makan berkurang.
3) Sering buang air kecil
a) Trimester
I : karena kandung kencing tertekan uterus yang mulai membesar.
b) Trimester
II dan III : karena janin mulai masuk ke ruang panggul dan menekan kembali
kandung kencing.
4) Pimentasi kulit
Terjadi karena pengaruh dari hormon
kortikosteroid plasenta yang merangsang melanosfor dan kulit.
a) Sekitat
pipi : cloasma gravidarum Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis anterior
menyebabkan pigmentasi kulit pada kulit.
b) Dinding
perut
(1) Striae
lividae
(2) Striae
nigra
(3) Linea
alba makin hitam
c) Sekitar
payudara
(1)
Hiperpigmentasi areola mamae
(2) Putting
susu makin menonjol
(3) Kelenjar
Montgomery menonjol
(4) Pembuluh
darah menifes sekitar payudara
5) Anoreksia (tidak nafsu makan)
Terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan,
tapi setelah itu nafsu makan akan timbul lagi.
6) Payudara menjadi tegang dan membesar
a)
Disebabkan oleh pengaruh estrogen dan progesteron yang merangsang duktuli dan
alveoli di mammae glandula montgomerry tampak lebih jelas.
b) Payudara
membesar dan menegang.
c) Ujung
saraf tertekan menyebabkan rasa sakit terutama pada hamil pertama.
7) Obstipasi atau konstipasi
Terjadi karena tonus otot menurun yang
disebabkan oleh pengaruh hormon steroid, sehingga menyebabkan kesulitan untuk
buang air besar.
8) Epulis. Hipertrofi gusi disebut epulis dapat terjadi
bila
9) Varises atau penampakan pembuluh darah vena
a) Karena
pengaruh dari ekstrogen dan progesterone terjadi penampakan pembuluh darah
vena, terutama bagi mereka yang mempunyai bakat.
b)
Penampakan pembuluh darah itu terjadi di sekitar genetalia eksterna, kaki dan
betis, dan payudara.
c)
Penampakan pembuluh darah ini dapat menghitung setelah persalinan.
10) Mengidam
Wanita sering menginginkan makanan tertentu, keinginan
yang demikian disebut ngidam.
11) Sinkope atau pinsan
a) Terjadi
gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan iskemia susunan saraf
pusat dan menimbulkan sinkop atau pinsan.
b) Keadaan ini menghilang setelah umur hamil
16 minggu. (Manuaba, 1998)
b. Tanda-tanda mungkin hamil
1) Rahim membesar, sesuai dengan tuanya hamil
2) Pada pemeriksaan dalam dijumpai :
a) Tanda hegar.
Uterus segmen bawah lebih lunak dari pada bagian yang lain.
b)
Tanda piscasek Uterus membesar ke salah satu jurusan hingga menonjol jelas
ke jurusan pembesaran perut.
c) Tanda Chadwick. Perubahan warna pada
servix dan vagina menjadi kebirubiruan.
d) Tanda braxton-hicks.
Uterus mudah berkontraksi jika dirangsang.
e) Teraba ballottement
3)
Pemeriksaan tes biologis kehamilan positif. Sebagian kemungkinan positif palsu
(Manuaba, 1998).
c. Tanda-tanda Pasti
1) Terdengar Denyut Jantung Janin.
2) Terasa pergerakan janin dalam rahim
3) Pemeriksaan ultrasonografi
a) Terdapat
kantong hamil, hamil 4 minggu
b) Terdapat
fetal plate, hamil 4 minggu
c) Terdapat
kerangka janin, hamil 12 minggu
d) Terdapat
denyut jantung janin, hamil 6 minggu.
4) Pemeriksaan rontgen untuk melihat kerangka
janin (Sarwono, 1999).
3. Etiologi Kehamilan
Suatu kehamilan akan terjadi bila terdapat 5
aspek berikut, yaitu :
a. Ovum
Ovum adalah suatu sel dengan diameter + 0,1 mm yang
terdiri dari suatu nukleus yang terapung-apung dalam vitelus dilingkari oleh
zona pellusida oleh kromosom radiata.
b. Spermatozoa
Berbentuk seperti kecebong, terdiri dari
kepala berbentuk lonjong agak gepeng berisi inti, leher yang menghubungkan
kepala dengan bagian tengah dan ekor yang dapat bergerak sehingga sperma dapat bergerak
cepat.
c. Konsepsi
Konsepsi adalah suatu peristiwa penyatuan
antara sperma dan ovum di tuba fallopii.
d. Nidasi
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil
konsepsi ke dalam endometrium.
e. Plasentasi
Plasentasi
adalah alat yang sangat penting bagi janin yang berguna untuk pertukarann zat
antara ibu dan anaknya dan sebaliknya. (Mochtar, 1998).
Berikut merupakan gambar perkembangan janin:
|
Janin usia Delapan Minggu
Seluruh organ tubuh utama bayi telah terbentuk
meskipun belum berkembang sempurna. Mata dan telinga mulai terbentuk. Jantung
berdetak kuat. Dengan ultrasound kita dapat melihat jantung janin berdenyut.
|
|
Janin usia Duabelas Minggu
Panjang janin
sekarang sekitar 6,5 cm dan bobotnya sekitar 18 gram. Kepala bayi menjadi
lebih bulat dan wajah telah terbentuk sepenuhnya. Jari-jari tangan dan kaki
terbentuk dan kuku mulai tumbuh. Bayi mulai menggerak-gerakkan tungkai dan
lengannya, tetapi ibu belum dapat merasakan gerakan-gerakan ini.
|
|
Janin usia Enambelas Minggu
Panjang janin
sekarang sekitar 16 cm dan bobotnya sekitar 35 gram. Dengan bantuan scan,
kita dapat melihat kepala dan tubuh bayi, kita juga dapat melihatnya
bergerak-gerak. Ia menggerak-gerakkan seluruh tungkai dan lengannya,
menendang dan menyepak. Inilah tahap paling awal di mana ibu dapat merasakan
gerakan bayi. Rasanya seperti ada seekor kupu-kupu dalam perutmu. Tetapi, ibu
tidak perlu khawatir jika belum dapat merasakan gerakan ini. Jika si bayi
adalah anak pertama, biasanya ibu agak lebih lambat dalam merasakan
gerakannya.
|
|
Janin usia Duapuluh Minggu
Bayi masih
berenang-renang dalam lautan air ketuban. Ia tumbuh dengan pesat, baik dalam
bobot maupun panjangnya yang sekarang telah mencapai 25 cm, yaitu separuh
dari panjangnya ketika ia dilahirkan nanti dan bobotnya sudah sekitar 340
gram. Bayi membuat gerakan-gerakan aktif yang dapat dirasakan ibu. Mungkin ibu
memperhatikan ada saat-saat di mana bayi tampaknya tidur, dan saat-saat ia
melakukan banyak gerak.
|
|
Janin usia Duapuluh Empat
Minggu
Sekarang panjang
bayi sekitar 32 cm dan bobotnya 500 gram. Ibu dapat merasakan bagian-bagian
tubuh bayi yang berbeda yang menyentuh dinding perutnya. Otot rahim ibu
meregang dan terkadang ibu merasakan sakit di bagian perutnya.
|
|
Janin usia Tigapuluh Minggu
Kepala bayi
sekarang sudah proporsional dengan tubuhnya. Ibu mungkin mengalami tekanan di
bagian diafrakma dan perut. Sekarang bobot bayi sekitar 1700 gram dan
panjangnya sekitar 40 cm.
|
|
Janin usia Tigapuluh Enam
Minggu
Bayi sudah hampir sepenuhnya
berkembang. Sewaktu-waktu ia dapat turun ke rongga pinggul ibu. Kulit bayi
sudah halus sekarang dan tubuhnya montok. Apabila ia bangun, matanya terbuka
dan ia dapat membedakan antara terang dan gelap. Sekarang panjang bayi
sekitar 50 cm dan bobotnya berkisar antara 2500 hingga 4500 gram.
|
|
Janin usia Tigapuluh Tujuh
hingga Empatpuluh Dua Minggu
Bayi siap lahir.
Ibu tidak perlu khawatir jika bayinya tidak lahir tepat pada waktu yang telah
diperkirakan. Persentasenya hanya 5% bayi lahir tepat pada tanggal yang
diperkirakan. Waktu yang telah lama dinanti hampir tiba dan si bayi akan
segera melihat dunia.
|
(Dayyan Farras
Al-Humaidy, usia 4 hari)
|
|
Teori & Praktek Senam Hamil
dalam Mengatasi Kecemasan pada Ibu Hamil
Waktu : 90 Menit
Tujuan : memberi
pengetahuan tentang fungsi senam hamil, sehingga nantinya bisa dipraktekkan
secara berkelanjutan
Metode : Indoor, Ice Breaking Pembukaan (10 Menit), materi (20
Menit), praktek 30 (menit) , Sharing (20 Menit), dan Ice Breaking Penutup (10
Menit)
Alat Bantu : 1. Kasur lipat untuk senam
2.
Spidol atau Bolpoint
3.
Kertas Note Book
Langkah-langkah :
1.
Persiapan
dan pembukaan (10 Menit)
·
Instruktur
mengkondisikan peserta dalam ruangan agar dapat mengikuti sesi kedua dengan
baik
·
Instruktur
membuka sesi kedua dengan salam dan tepuk tangan, selanjutnya diikuti dengan
Ice Breaking pembukaan
·
Instruktur menyampaikan prolog materi
2.
Materi (20
Menit)
·
Pemateri memberikan materi tentang senam
hamil
·
Instruktur memperagakan senam hamil
3.
Praktek (30
Menit)
·
Instuktur memandu peserta untuk memperaktekkan
senam hamil
·
Instruktur mengawasi dan membantu saat
peserta memperagakan senam hamil
4. Sharing (20
menit)
·
Sharing dilakukan setelah istirahat sejenak
setelah praktek dilakukan agar pengetahuan tentang senam hamil yang diperoleh
lebih mendalam
5.
Ice Breaking
Penutup (10 Menit)
·
Instruktur menyampaikan terima kasih kepada
peserta atas kesediaan dan antusiasnya dalam mengikuti materi sesi II.
·
Materi game sesi II ditutup dengan ice
breaking dan salam semangat.
MATERI SESI 2 “TEORI DAN PRAKTEK SENAM HAMIL”
Senam hamil membantu ibu hamil menghadapi
proses persalinan
Lebih mudah
Pengantar
Banyak cara yang
bisa dilakukan oleh ibu hamil agar janin yang dikandungnya sehat. Misalnya,
mengkonsumsi makanan yang bergizi, buah-buahan, sayur-sayuran, aluk-pauk dan juga
bisa dilakukan senam sehat.
Senam sehat
merupakan senam yang memang dikhususkan untuk para ibu hamil. Maka dari itu
senam hamil di desain sedemikian rupa untuk kebaikan janin ibu, misalnya agar
posisi bayi sesuai dengan perkembangan usia kehamilanya. Selain itu senam hamil
diharapkan juga membantu ibu melewati persalinan dengan lancar nantinya,
tentunya juga sesuai dengan kondisi ibu menjelang persalinannya nanti.
Gerakan-gerakan
yang disusun dalam senam hamil dirancang untuk menghilangkan kecemasan yang
timbul menjelang persalinan karena mengandung unsur rileksasi yang dapat
menstabilkan kondisi emosi ibu hamil. Beberapa jenis rileksasi yang diterapkan
dalam senam hamil ada rileksasi pernafasan dan rileksasi otot.
Penting kiranya
mengetahui bagaimana senam hamil itu dan prakteknya. Selain itu hendaknya
peserta pelatihan juga melakukan senam hamil secara berkelanjutan setelah
mengikuti pelatihan sampai menjelang persalinan agar posisi bayi sesuai dengan
perkembangannya dan membantu proses kelahiran nantinya, misalnya mengejan.
SENAM HAMIL
1. Pengertian
Olah raga yang paling sesuai untuk ibu hamil
adalah senam hamil, yang disesuaikan dengan banyaknya perubahan fisik seperti
pada organ genetal, perut kian membesar, dan lain-lain. Dengan mengikuti senam hamil
secara teratur dan intensif, ibu hamil dapat menjaga kesehatan tubuh dan janin
yang dikandung secara optimal (Arief, 2008).
Senam hamil adalah terapi latihan gerak untuk
mempersiapkan ibu hamil, secara fisik atau mental, pada persalinan cepat, aman,
dan spontan (Arief, 2008). Senam hamil merupakan bagian dari perawatan
antenatal pada beberapa pusat pelayanan kesehatan tertentu, seperti rumah
sakit, puskesmas, klinik, ataupun pusat pelayanan kesehatan yang lainnya.
Senam hamil bermanfaat untuk mempertahankan
dan mengoptimalkan keseimbangan fisik, memelihara kesehatan kehamilan, menghilangkan
keluhan yang terjadi karena perubahan-perubahan akibat proses kehamilan, dan
mempermudah proses persalinan (Muhimah dan Safe’I, 2010). Dapat dijelaskan
bahwa kehamilan mempengaruhi perubahan fisik dan emosi ibu hamil. Pada masa
kehamilan, emosi mudah turun dan naik. Muncul rasa cemas juga takut menghadapi
persalinan dan kondisi bayi dalam kandungan. Hal tersebut bisa diakibatkan
perubahan hormon dalam tubuh serta adanya keinginan ibu mendapat perhatian
suami dan lingkungannya. Karenanya, ibu hamil perlu memantau perkembangan kesejahteraan
janin dengan bertanya ke bidan atau dokter dan mengikuti
kursus persalinan. Selama hamil, aktivitas
fisik seperti olahraga harus tetap dilakukan (Muhimah dan Safe’I, 2010).
Latihan fisik pada ibu hamil akan meningkatkan
proses metabolisme tubuh. Peningkatan metabolisme ini akan meningkatkan kebutuhan
oksigen yang dibutuhkan selama proses metabolisme itu sendiri. Dengan demikian,
dapat dikatakan bahwa latihan fisik pada senam hamil akan meningkatkan
kebutuhan tubuh akan oksigen (Muhimah dan Safe’I, 2010).
Selain manfaat di atas, gerakan-gerakanya
disusun dalam senam hamil dirancang untuk menghilangkan kecemasan yang timbul
menjelang persalinan karena mengandung unsur rileksasi yang dapat menstabilkan kondisi
emosi ibu hamil. Beberapa jenis rileksasi yang diterapkan dalam senam hamil ada
rileksasi pernafasan dan rileksasi otot. Relaksasi pernafasan dilakukan dengan
cara menaikkan perut saat menarik napas dan mengempiskan perut saat membuang
napas dari mulut secara perlahan, sedangkan rileksasi otot dilakukan melalui
penegangan otot-otot tertentu selama beberapa detik untuk kemudian dilepaskan.
Bila ibu hamil melakukan latihan tersebut dengan benar, akan terasa efek
rileksasi pada diri ibu hamil yang akan berguna untuk mengatasi tekanan atau ketegangan
yang ia rasakan selama masa kehamilan berlangsung (Muhimah dan Safe’I, 2010).
2. Metode senam hamil
Saat ini ada beberapa metode yang digunakan
dalam senam hamil. Sebaiknya dalam memilih metode mana yang terbaik dan paling
sesuai dengan kondisi kehamilan terlebih dahulu mengkonsultasikannya kepada dokter
atau pusat pelayanan kesehatan yang tersedia. Metode dalam senam hamil
bermacam-macam menurut Muhimah dan Safe’i (2010), di
antaranya:
a. Metode Yoga
Metode yoga menjadi salah satu metode yang
umum dilakukan dalam senam hamil. Metode yoga dalam senam hamil didasarkan pada
gerakan-gerakan dasar dalam yoga sendiri, seperti pernafasan tafakkur dan
postur lainnya yang akan membantu ibu hamil dalam menghadapi persalinan nanti
selain juga berfungsi menjaga kesehatan si ibu selama masa kehamilan. Namun,
untuk melakukan senam dengan metode yoga harus menggunakan pelatih yang ahli
dalam bidang tersebut. Kalau sembarangan, dikhawatirkan akan timbul ada efek
negatifnya.
b. Metode Tari Perut (Dancing Belly)
Selain dengan metode gerakan yoga sekarang ini
ada juga senam hamil yang memanfaatkan tari perut (dancing belly) yang dari Timur
Tengah. Menurut beberapa sumber tari perut bagi para wanita hamil akan membantu
menjaga kesehatan ibu hamil dan lebih memawaskan diri dalam menghadapi
persalinan nantinya. Selain membentuk kelenturan tubuh tarian ini juga
berfungsi menguatkan otot-otot perut dan sekitarnya, serta menjaga aturan
napas. Menurut para ahli di bidang kesehatan ibu hamil senam dengan metode tari
perut untuk ibu hamil aman dipraktikkan. Direkomendasikan senam hamil dengan
metode ini sebaiknya dilatih lima hingga tujuh kali dalam seminggu selama
kehamilan berlangsung.
c. Metode Hypno Birthing
Hypno Birthing merupakan salah satu metode
senam hamil yang relatif baru. Metode ini adalah sebuah paradigma baru dalam pelatihan
persiapan melahirkan secara alami. Gerakan-gerakan dalam senam hamil dengan
metode ini melibatkan rileksasi yang mendalam (relaksasi alami tubuh) yang
memungkinkan calon ibu menikmati proses kelahiran yang aman, lembut, cepat, dan
tanpa proses pembedahan.
d. Metode pilates
Metode senam hamil dengan metode pilates telah
dikenal di banyak negara dan terbukti mampu membantu ibu-ibu yang hamil mempertahankan
kebugarannya dan mempermudah proses persalinan. Gerakan-gerakan senam hamil
dengan metode ini dipusatkan pada otot-otot yang berfungsi pada proses
persalinan. Manfaat dari senam prenatal dengan metode pilates antara lain:
1) Membantu
proses melahirkan.
2) Membuat
ibu hamil lebih bugar
3)
Mempertahankan bentuk tubuh baik selama kehamilan maupun setelah melahirkan.
Senam hamil bertujuan untuk mempersiapkan dan
melatih otot-otot sehingga dapat dimanfaatkan untuk berfungsi secara optimal dalam
persalinan normal. Senam hamil ditujukan bagi ibu hamil tanpa kelainan atau
tidak terdapat penyakit yang disertai kehamilan, yaitu penyakit jantung,
penyakit ginjal, penyulit kehamilan (hamil dengan perdarahan, hamil dengan
kelainan letak), dan kehamilan disertai anemia. Senam hamil dimulai pada umur
kehamilan sekitar 24 sampai
28
minggu (Manuaba, 1998).
3. Manfaat dan Tujuan
Tujuan dan manfaat senam hamil menurut Muhimah
dan Safe’i (2010) antara lain:
a. Tujuan senam hamil
Tujuan dari seluruh gerakan-gerakan dari
latihan senam hamil yang dilakukan adalah:
1)
Melalui latihan senam hamil yang teratur dapat dijaga kondisi otot-otot dan
persendian yang berperan dalam proses mekanisme persalinan.
2)
Melalui senam hamil yang teratur dapat dijaga kondisi otot-otot dan persendian
yang berperan dalam mekanisme persalinan.
3)
Memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut, otot-otot
dasar panggul, ligamen dan jaringan yang berperan dalam mekanisme persalinan,
melenturkan persendian yang berhubungan dengan proses persalinan, membentuk
sikap tubuh yang prima, sehingga dapat membantu mengatasi keluhankeluhan, letak
janin, dan mengurangi sesak nafas, menguasai teknik-teknik pernapasan dalam
persalinan dan dapat mengatur diri pada persalinan.
4)
Mempertinggi kesehatan fisik dan psikis serta kepercayaan pada diri sendiri dan
penolong dalam menghadapi persalinan.
5)
Membimbing wanita menuju suatu persalinan yang fisiologis.
6)
Melonggarkan persendian, yaitu persendian yang berhubungan dengan proses
persalinan.
7)
Membentuk sikap tubuh yang prima, sehingga dapat membantu mengatasi
keluhan-keluhan, letak janin, dan mengurangi sesak nafas.
8)
Menguasai teknik-teknik pernafasan dalam persalinan.
9)
Dapat mengatur diri kepada ketenangan.
10)
Penguatan otot-otot tungkai, mengingat tungkai akan menopang berat tubuh ibu
yang makin lama makin berat seiring dengan bertambahnya usia kehamilan.
11)
Latihan mengejan. Latihan ini khusus untuk menghadapi persalinan, agar mengejan
secara benar sehingga bayi dapat lancar keluar dan tidak tertahan di jalan
lahir.
b. Manfaat senam hamil
Manfaat dari latihan senam hamil antra lain:
1)
Meningkatkan kebutuhan oksigen dalam otot.
2)
Merangsang paru-paru dan jantung juga kegiatan otot dan sendi.
3)
Secara umum menghasilkan perubahan pada keseluruhan tubuh terutama kemampuan
untuk memproses dan menggunakan oksigen.
4)
Meningkatkan peredaran darah.
5)
Meningkatkan kebugaran dan kekuatan otot.
6)
Meredangkan sakit punggung dan sembelit.
7)
Memperlancar persalinan.
8)
Mengurangi keletihan.
9)
Menurunkan kecemasan saat persalianan.
10)
Mempersingkat waktu persalianan.
11)
Meningkatkan kesehatan ibu.
Eisenberg (1996), membagi senam hamil menjadi
4 tahap di mana setiap tahapnya mempunyai manfaat tersendiri bagi ibu hamil.
Tahap dan manfaat dari senam hamil tersebut, yaitu:
b. Senam Aerobik
Merupakan aktivitas senam berirama, berulang,
dan cukup
melelahkan, maka gerakan yan disarankan untuk
ibu hamil adalah
jalan-jalan. Manfaatnya:
1)
Meningkatkan kebutuhan oksigen dalam otot.
2)
Merangsang paru-paru dan jantung juga kegiatan otot dan sendi.
3)
Secara umum menghasilkan perubahan pada keseluruhan tubuh terutama kemampuan
untu memproses dan menggunakan oksigen.
4)
Meningkatkan peredaran darah.
5)
Meningkatkan kebugaran dun kekuatan otot.
6)
Meredakan sakit punggung dan sembelit.
7)
Memperlancar persalinan.
8)
Membakar kalori (membuat ibu dapat lebih banyak makan makanan sehat).
9)
Mengurangi keletihan.
10)
Menjanjikan bentuk tubuh yang baik setelah melahirkan.
c. Kalistenik
Latihan berupa gerakan-gerakan senam ringan
berirama yang dapat membuat lebih bugar dan mengembangkan otot-otot, serta
dapat memperbaiki bentuk postur tubuh. Manfaatnya:
1) Meredakan
sakit punggung.
2)
Meningkatkan kesiapan fisik dan mental terutama mempersiapkan tubuh dalam
menghadapi masa persalinan.
d. Rileksasi
Merupakan latihan pernafasan dan pemusatan
perhatian. Latihan ini bisa dikombinasikan dengan latihan kalistenik. Manfaatnya:
1)
Menenangkan pikiran dan tubuh
2)
Membantu ibu menyimpan energi untuk ibu siap menghadapi persalinan.
Sebaiknya sebelum memutuskan untuk melakukan
senam hamil, lakukan terlebih dahulu pemeriksaan kondisi kehamilan. kemungkinan
ibu hamil memiliki kondisi kesehatan yang akan mengakibatkan efek buruk terhadap
sang ibu dan tentunya janin jika memaksa untuk melakukan senam hamil. Beberapa
hal yang perlu menjadi pertimbangan sebelum melakukan senam hamil menurut
Muhimah dan Safe’I ( 2010) adalah:
1.
Konsultasikan terlebih dahulu kondisi kandungan kepada dokter kandungan.
2.
Latihan senam hamil hanya dilakukan setelah kehamilan berusia 22 minggu.
3.
Sebelum senam, sebaiknya konsultasikan dahulu ke dokter kandungan apakah
diperbolehkan senam atau tidak
4.
Gunakan pakaian yang fleksibel dan cukup nyaman untuk gerakangerakan senam.
5.
Senam hamil bisa dimulai kapan saja sesuai petunjuk dokter, senam yang paling
nyaman dilakukan adalah setelah memasuki trimester ketiga.
6.
Senam hamil minimal dilakukan sekali dalam seminggu
7.
Latihan harus sesuai dengan kemampuan fisik ibu hamil.
8.
Latihan dilakukan harus secara teratur dan disiplin.
9.
Sebaiknya latihan dilakukan di rumah sakit atau klinik bersalin di bawah
bimbingan seorang instruktur senam hamil.
Seluruh gerakan-gerakan dalam latihan senam
hamil telah disesuaikan dengan perkembangan kehamilan. Sedangkan waktu pelaksanaan
senam hamil hanya boleh dilakukan setelah sang janin dalam kandungan telah
memasuki usia lebih dari 3 bulan atau trimester pertama. Alasannya adalah
sebelum usia janin dalam kandungan menginjak masa ini, perlekatan janin dalam
uterus belum terlalu kuat. Oleh karena itu, hal ini dimaksudkan agar tidak
terjadi abortus atau kematian janin dalam kandung (Muhimah dan Safe’I, 2010).
Gejala-gejala untuk menghentikan senam hamil
menurut Muhimah dan Safe’i (2010) adalah:
a.
Perdarahan pervaginam
b. Rasa
sesak sewaktu senam
c. Sakit
kepala
d. Sakit
dada
e. Nyeri
kelenjar otot-otot
f. Penurunan
gerakan bayi intra uteri
Memasuki masa janin 6 bulan atau trimester
kedua, intensitas senam hamil boleh ditingkatkan. Pada fase ini, senam lebih
ditekankan untuk memperkuat tangan dan kaki. Setelah menginjak masa tiga bulan terakhir
masa kehamilan atau trimester ketiga, senam difokuskan pada
penguatan punggung dan otot dasar panggul.
Seluruh gerakan-gerakan yang dilakukan dalam senam hamil mulai dari trimester
pertama sampai ketiga bermanfaat bagi ibu hamil dalam menghadapi proses
persalinan dan membantu kelancaran dan keamanan proses ini (Muhimah dan Safe’I,
2010). Senam hamil dianjurkan untuk dilakukan tidak lebih dari 30 menit.
Dalam waktu seminggu seorang ibu hamil hanya membutuhkan
3-5 kali senam hamil. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi risiko cedera saat hamil
. (Muhimah dan Safe’I, 2010).
Ada beberapa hal yang mesti diperhatikan
selama melakukan senam hamil agar tidak menimbulkan gangguan pada kehamilan
menurut Muhimah dan Safe’I (2010). Hal tersebut antara lain:
a. Pakailah Sepatu Penyangga
Pemakaian sepatu harus memperhatikan
permukaannya yang dimaksudkan agar tidak terjadi kehilangan keseimbangan yang
dapat berisiko pada ibu hamil dan kandungannya.
b. Minumlah Air dalam Jumlah Memadai
Sebaiknya minum air dilakukan sebelum, selama,
dan setelah melakukan senam hamil. Hal ini untuk menghindari kehilangan cairan tubuh
yang berlebihan atau dehidrasi.
c. Carilah Tempat yang Nyaman untuk Melakukan
Senam
Suasana dan kondisi tempat senam akan
berpengaruh pada keadaan psikologis dan tingkat kenyamanan wanita hamil selama melakukan
senam. Oleh karena itu dianjurkan untuk mencari tempat yang senyaman mungkin
untuk senam. Kriteria berikut dapat menjadi pertimbangan dalam menentukan tempat
senam yang nyaman:
1) Ruangan
cukup luas, udara segar, terang dan bersih.
2) Lantai
ditutup karpet supaya aman, tidak lembab dan cukup hangat.
3) Dinding
ruangan dalam dilapis cermin secukupnya agar membantu ibu untuk konsentrasi dan
memberi kesempatan untuk mengoreksi gerakannya sendiri.
4) Alat dan
perkakas di dalam ruangan berwarna muda untuk memberi suasana tenang.
5) Ada
iringan/alunan musik lembut untuk mengurangi ketegangan emosi.
d. Penuhilah Kebutuhan Kalori Selama melakukan
Senam
Tubuh
wanita hamil membutuhkan kalori lebih banyak dibandingkan wanita umumnya.
Ketika melakukan senam, sebaiknya mengonsumsi makanan sumber kalori untuk
mengganti kalori yang hilang selama melakukan senam. Bila latihan, ikuti
pedoman umum yang aman dan sehat program latihan.
4. Susunan Latihan Senam Hamil
a. Tahap Teori: Pemberian Materi dan Diskusi Tahap
ini berisi materi dan diskusi seputar masalah
kehamilan, persalinan, dan lebih umumnya
tentang kesehatan wanita hamil. Hal ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan
seputar kehamilan dan proses alamiah lainnya yang berlangsung selama hamil selain
tentu saja tentang persalinan yang merupakan tujuan utama dari dilakukannya
senam hamil (Muhimah dan Safe’I, 2010). Pemberian materi dan pelaksanaan
diskusi ini, kurang lebih
selama 15 menit sebelum senam dilakukan. Bagi
wanita hamil yang melakukan senam di rumah atau selain di pelayanan kesehatan
tertentu yang menyediakan instruktur senam. Anda bias memperoleh pengetahuan
ini dengan berkonsultasi kepada dokter kandungan atau pusat informasi lainnya
(Muhimah dan Safe’I, 2010).
b. Praktik
Setelah mendapatkan penjelasan umum mengenai
kondisi kehamilan, tahap selanjutnya adalah melakukan bentuk-bentuk latihan senam
hamil. Selama melakukan gerakan-gerakan senam hamil sebaiknya diiringi dengan
penjelasan mengenai tujuan dari gerakan yang dilakukan. Penjelasan ini
dimaksudkan agar wanita hamil merasakan otot-otot yang terlibat dalam senam
dilakukan (Muhimah
dan Safe’I, 2010). Perempuan mengandung yang
mengikuti senam hamil diharapkan dapat menjalani persalinan dengan lancar,
dapat memanfaatkan tenaga dan kemampuan sebaik-baiknya, sehingga proses
persalinan normal berlangsung relatif cepat (Arief, 2008). Beberapa gerakan
dasar senam hamil antara lain sebagai berikut:
1)
Duduk bersila dan tegak, kedua lengan mengarah ke depan dan releks. Dilakukan
sebanyak mungkin setiap hari.
2)
Sikap merangkak, jarak antara kedua tangan sama dengan jarak antara kedua bahu.
Keempat anggota tubuh tegak lurus pada lantai dan badan sejajar dengan lantai.
Kemudian, lakukan gerakan sebagai berikut: Tundukkan kepala, lihat perut bagian
bawah dan pinggang diangkat sambil mengepiskan perut dan mengerutkan lubang
dubur. Kemudian, turunkan pinggang dengan mengangkat kepala sambil melemaskan
otot-otot dinding perut dan otot dasar panggul. Lakukan gerakan ini sebanyak 8
kali.
3)
Sikap merangkak, letakkan kepala diantara kedua tangan lalu menoleh ke samping
kiri/kanan, kemudian turunkan badan sehingga dada menyentuh kasur dengan
menggeser siku sejauh mungkin kesamping. Bertahanlah pada posisi tersebut
selama 1 menit, kemudian ditingkatkan menjadi 5 hingga 10 menit sesuai dengan
kekuatan ibu hamil.
4)
Berbaring miring ke kiri, lebih baik kearah punggung bayi. Lutut kanan
diletakkan di depan lutut kiri, lebih baik diganjal bantal. Lengan kanan
ditekuk di depan dan lengan kiri di belakang badan.
5)
Berbaring miring, kedua lengan dan kedua lutut ditekuk, di bawahkepala diberi
bantal dan di bawah perut pun sebaiknya diberi bantal agar perut tidak
menggantung. Tutup mata, tenang, dan atur pernafasan dengan teratur dan
berirama.
6)
Berbaring terlentang, kedua lutut dipegang kedua tangan dan usahakan rileks.
Kemudian, lakukan kegiatan seperti berikut: buka mulut secukupnya, kemudian
mulut ditutup. Lalu, mengejan seperti gerakan membuang air besar. Gerakannya ke
bawah badan dan ke depan. Setelah tidak dapat menahan karena lelah, kembali
keposisi awal. Ulang latihan ini sebanyak 3-4 kali, dengan interval 2 menit (Arief,
2008).